a. Masyarakat
Banyak ahli mencoba mendefinisi arti dari masyarakat. Menurut Talcott Parson, Masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang swasembada, melebihi masa hidup individu normal, dan merekrut anggota secara reproduksi biologis serta melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
![]() |
image source: |
baca juga: Pengertian Proses Sosial dan Contoh Menurut Para Ahli
Tokoh lain yaitu Marion Levy mengemukan empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok disebut masyarakat. Dan Inkeles menyebutkan sebuah kelompok disebut sebagai masyarakat apabila keempat kriteria itu ada dalam kelompok tersebut. Kriteria tersebut adalah;
b. Individu
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan lingkungan pergaulan hidup. Oleh karena itu, dalam studi sosiologi binatang dan benda-benda mati tidak menjadi obyek kajian sosiologi.
c. Status (kedudukan)
Status atau kedudukan diartikan tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Dengan begitu seseorang dikatakan mempunyai kedudukan karena seseorang biasanya ikut serta dalam beberapa pola kehidupan.
Apabila dipsahkan dipisahkan dengan individu, maka status berarti suatu kumpulan hak dan kewajian. Karena hak dan kewajiban dapat terlaksana melalui individu, maka sulit untuk memisahkan secara tegas.
Status diperoleh dengan dua hal:
d. Peranan (role)
- Kemampuan bertahan melebihi masa hidup seorang individu
- Rekrutmen reluruh atau sebagian anggota melalui reproduksi
- Kesetiaan pada suatu system tindakan bersama
- Adanya system tindakan utama yang bersifat swasembada.
b. Individu
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan lingkungan pergaulan hidup. Oleh karena itu, dalam studi sosiologi binatang dan benda-benda mati tidak menjadi obyek kajian sosiologi.
c. Status (kedudukan)
Status atau kedudukan diartikan tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Dengan begitu seseorang dikatakan mempunyai kedudukan karena seseorang biasanya ikut serta dalam beberapa pola kehidupan.
Apabila dipsahkan dipisahkan dengan individu, maka status berarti suatu kumpulan hak dan kewajian. Karena hak dan kewajiban dapat terlaksana melalui individu, maka sulit untuk memisahkan secara tegas.
Status diperoleh dengan dua hal:
- Ascribed Status yaitu Suatu status sesorang dalam masyarakat tanpa membedakan rohaniah dan kemampuan. Status ini dibawa sejak lahir (Linton). Misalnya kedudukan anak bangsawan, maka ia juga bangsawan.
- Achieved Status yaitu Suatu status yang diperoleh melalui kemampuan yang telah terbukti dalam masyarakat. Status ini memerlukan kualitas tertentu yang harus diraih melalui persaingan dan usaha pribadi. Karena kemampuannya itu, maka ia memperoleh pengakuan dari masyarakat sehingga menjadi statusnya. Misalnya seseorang ingin menjadi hakim, maka ia harus memenuhi semua persyaratan terlebih dahulu, barulah kemudian dia boleh memiliki status sebagai hakim.
d. Peranan (role)
Peranan adalah segi dinamis suatu status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia disebut menjalankan peranan. Pembedaan antara status dan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Ia tidak bisa dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung kepada yang lainnya, begitu sebaliknya.
Sekian artikel tentang Kata Kunci (Key Studies) Istilah Dalam Sosiologi Menurut Ahli.