Tes PAPI Kostick dibuat oleh Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memerhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan/situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotes.
![]() |
image source: flickr.com |
baca juga: Pengertian dan Metode Personality Test Menurut Para Ahli
Dasar pemikiran untuk desain dan formulasi PAPI Kostick sebagai suatu asesmen yang mengukur kecenderungan (Need/Kebutuhan) dan persepsi (Role/Peran) adalah didasarkan pada teori needs-press Murray. PAPI Kostick mengeksplor dimensi kepribadian yang luas. Dimensi-dimensi ini dipisahkan ke dalam skala Role dan Need. Sedangkan dalam keterkaitannya teori Murray dengan PAPI Kostick adalah skala Role PAPI Kostick mengukur persepsi individu terhadap dirinya dalam lingkungan kerja dan memerhatikan area-area seperti kepemimpinan, perencanaan integrative, dan gaya pekerjaan (perhatian terhadap detail). Henry Murray (1938) yang justru lebih banyak dapat manfaat dalam penelitian kepribadian manusia. Needs didefinisikan sebagai tujuan manusia dan dorongan dasar (desires); traits didefinisikan sebagai kebiasaan pola pikir manusia, pengaruh (affect), dan tingkah laku (behavior). Traits menjawab pertanyaan “bagaimana” manusia bertingkah laku; needs menjawab pertanyaan “mengapa”. Karena itu, traits dan needs menggambarkan dua aspek fundamental yang berbeda dari kepribadian, yang semestinya keduanya tidak dipisahkan ketika kita hendak mengetahui kepribadian manusia secara komprehensif.
Norma Alat Tes PAPI Kostick
1. L = Peran – Pemimpin (Leadership Role)
- Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.
- Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja.
2. P = Kebutuhan – Mengatur Orang Lain (Need to Control Others)
- Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang bertanggung jawab.
- Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang lain.
3. I = Peran – Membuat Keputusan (Ease in Decision Making)
- Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan
- Skor 3-4 : berhati-hati membuat keputusan
- Skor 5-7 : berhati-hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
- Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan
4. F = Kebutuhan – Membantu Atasan (Need to Support Authority)
- Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu, kemungkinan bantuannya bersifat politis
- Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan
- Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri
- Skor
5. W = Kebutuhan Mengikuti Aturan dan Pengawasan (Need for Rules and Supervision)
- Skor
- Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya
- Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas
6. T = Peran Sibuk (Pace)
- Skor
- Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental
7. V = Peran Penuh Semangat (Vigorous Type)
- Skor
- Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif
8. R = Peran Orang yang Teoretis (Theoretical Type)
- Skor 0-4 : kurang perhatian, bersifat praktis
- Skor 5-9 : nilai-nilai penalaran tergolong tinggi
9. D = Peran Bekerja dengan Hal-hal yang Rinci (Interest in Working With Details)
- Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan, tetapi tidak berminat bekerja detail
- Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail
10. C = Peran Mengatur (Organized Type)
- Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur
- Skor 3-5 : teratur, tetapi tidak tergolong fleksibel
- Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku
11. X = Kebutuhan untuk diperhatikan (Need to be Noticed)
- Skor
- Skor 2-3 : rendah hati, tulus
- Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
- Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata
12. B = Kebutuhan untuk diterima dalam kelompok (Need to Belong to Groups)
- Skor 0-3 : selektif
- Skor 4-5 : ingin diterima, tetapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
- Skor 6-9 : ingin disukai dan diakui, mudah dipengaruhi
13. O = Kebutuhan Kedekatan dan Kasih Sayang (Need for Closeness and Affection)
- Skor
- Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan, tetapi tidak terlalu bergantung
- Skor 5-9 : sangat tergantung, butuh penerimaan diri
14. S = Peran Hubungan Sosial (Social Extension)
- Skor
- Skor 6-9 : kepercayaan tinggi dalam hubungan sosial, senang berinteraksi sosial
15. N = Kebutuhan Menyelesaikan Tugas Secara Mandiri (Need to Finish Task)
- Skor
- Skor 3-4 : berhati-hati atau ragu dalam bekerja
- Skor 4-6 : cukup bertanggungjawab pada pekerjaan
- Skor 6-9 : tekun, tanggung jawab tinggi
16. A = Kebutuhan Berprestasi (Need to Achieve)
- Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan, kepuasan dalam suatu pekerjaan, tidak ada usaha lebih
- Skor 6-9 : tujuan jelas, kubutuhan sukses dan ambisi tinggi
17. G = Peran Pekerja Keras (Hard Intense Worked)
- Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja, bukan untuk hasil optimal
- Skor 4-7 : kemauan bekerja keras yang tinggi
18. Z = Kebutuhan untuk Berubah (Need for Change)
- Skor 0-2 : tidak suka berubah
- Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan
- Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri
- Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif, berpikir jauh kedepan
- Skor 8-9 : mudah gelisah, frustasi, karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis
19. K = Kebutuhan untuk Agresif (Need to be Forceful)
- Skor 0-2 : menghindari masalah, menolak untuk mengenali situasi sebagai masalah
- Skor 3-4 : suka lingkungan tenang, menghindari konflik
- Skor 5 : keras kepala
- Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan pekerjaan, dorongan semangat bersaing
- Skor 8-9 : agresif, cenderung defensif
20. E = Peran Pengendalian Emosi (Emotional Resistant)
- Skor
- Skor 2-3 : terbuka
- Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang, mampu mengendalikan
- Skor > 6 : sangat normatif, kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan
Sekian artikel tentang Pengertian dan Metode Tes PAPI Kostick Menurut Para Ahli.