Mapan dulu, baru menikah?
Pernikahan di era kapitalisme tidak lagi sakral dengan nuansa cinta dan kasih. Kini berkembang nikah adalah status saja daripada melajang. Potret pernikahan kelas menengah di kota besar dapat dilihat dari potret media kompas 23 maret 2009 yang membidik berita di bawah ini.
Bisa dibayangkan betapa nikah menajdi semakin sulit bagi mereka yang belum mapan, padahal gairah seksual mungkin sudah membuncah. Apa yang akan terjadi, jika menikah selalu ditunda dengan alasan kemapanan? ya perjinahan, HTS (Hubungan tanpa status), dan happy funs.
7 Hal yang Diinginkan Pria Sebelum Menikah
Pria takut kehilangan kebebasan untuk melakukan apa saja yang diinginkan. Jangan kesal dulu jika Si Dia tidak kunjung mengeluarkan kalimat sakti, “Will you marry me?”. Sebelum memutuskan menikah, banyak hal yang menjadi pertimbangan para pria.
Penghasilan tetap. Hampir semua pria beranggapan penghasilan adalah syarat utama untuk bisa membentuk sebuah keluarga. Sebenarnya, yang penting bagi pria bukan berapa banyak jumlah penghasilan, tetapi bagaimana memiliki penghasilan secara rutin setiap bulannya. Itulah mengapa, para pria enggan menuju ke jenjang pernikahan bila mereka belum yakin dengan pekerjaannya. Sangat riskan membentuk keluarga bila dia masih sibuk pindah dari satu kantor ke kantor lainnya, karena belum menemukan tempat yang tepat.
Menuntaskan pendidikan. Mumpung masih muda, buat apa buru-buru menikah? Bagi pria yang terpenting adalah menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk meraih kesuksesan. Salah satunya degnan melanjutkan jenjang pendidikan setinggi-tingginya. Bagaimana pun juga, tingkat pendidikan seseorang punya pengaruh cukup besar terhadap perkembangan karirnya. Jadi saat menikah nanti pikiran hanya fokus kepada keluarga dan pekerjaan.
Investasi. Salah satu yang diinginkan pria sebelum menikah adalah memiliki investasi, apa pun bentuknya. Entah itu berupa tabungan, saham, atau bahkan tanah. Menurut dia, investasi bisa menjadi penyelamat keuangan di masa depan. Semakin besar jumlah investasi akan semakin baik. Apalagi nantinya investasi ini bisa digunakan bila ada kejadian tak terduga, seperti untuk biaya rumah sakit, renovasi rumah, dan sebagainya. Tidak mungkin biaya berobat baru dicari setelah ada yang sakit, bukan?
Jabatan. Bagi para pria, jabatan adalah sesuatu yang dianggap prestige. Semakin tinggi jabatannya, semakin tinggi pula gengsinya. Tak heran bila banyak pria yang lebih pilih mengejar karir terlebih dulu ketimbang menikah. Pasalnya, ketika menikah, tanggungjawab tak hanya pada diri sendiri, tapi juga keluarga. Sebagai kepala keluarga, dia perlu membagi waktu dan perhatian antara pekerjaan dan keluarga. Karena itu, banyak pria yang baru memikirkan untuk berkeluarga selepas usia 30 tahun, karena di usia ini biasanya jabatan setingkat manajer sudah di tangan.
Home sweet home. Sebagian pria juga enggan menikah sebelum memiliki rumah sendiri. Rumah yang sederhana pun oke, yang penting merupakan hasil kerja kerasnya. Daripada harus menumpang tinggal bersama orangtua atau tinggal di pondok mertua indah, lebih baik ia menunda niat untuk menikah. Pria hanya ingin menghindari kemungkinan konflik yang bisa saja terjadi antara ia dan pasangannya dengan orangtua. Lagipula, memiliki rumah sendiri bisa menjadi kebanggaan saat pasangan melamar Anda, karena ia telah menyediakan tempat yang layak untuk hidup Anda.
Mobil. Pria mana yang tak ingin punya mobil? Jika boleh memilih, mungkin ia lebih baik memuaskan hasrat membeli mobil dulu sebelum menikah. Karena, biaya untuk berkeluarga tidak sedikit. Jadi, lebih baik memenuhi kebutuhan pribadi sebelum menikah. Toh, nantinya mobil akan menjadi kebutuhan keluarga juga.
Menikmati kebebasan. Bebas melakukan apa pun yang ia mau, bebas berkumpul dengan teman-teman, bebas pergi kemana pun ia mau. Pria takut, saat menikah berarti kebebasan yang ia miliki akan hilang. Hidupnya tak lagi untuk bersenang-senang, tetapi untuk keluarga. Inilah yang membuatnya enggan cepat-cepat menuju ke jenjang pernikahan.
wah..bagus postingannya..ini hasil pemikiran sendiri.hasil survey.ato gimana??
kunjungi blog ku ya.
relawanmuslimah.wordpress.com
setuju.memang pak,cowok susah buat komitmen.komitmen untuk jadi laki-laki setia sebagai pacar aja susah apalagi komitmen untuk menikah
ya….
InsyaAllah klu uda siap lahir bathin, dan segala macamnya…..knapa mesti ditunda???
ntar malah bisa 2 berbuat zina..menikah juga menyempurnakan agama….
^_^
gue ngeliat cow indo mah jarang yg ky gt..palagi cow kampung..kebetulan gw lg study di aussie,nah..gue liat karakter cow bule almost 100 % ky yg dtulis d atas
skrg cewe juga banyak lho yg takut komitmen..punya banyak pertimbangan sebelum menjawab ajakan married dari cowo berdasarkan ‘pengamatan’ gw mostly karena sudah happy dengan kehidupan yang dijalani dan kenyataan bahwa teman yg menikah tidak selalu jadi lebih bahagia.. well, being single or get married mmg pilihan.. 2-2 nya ngga akan lepas dari masalah.
Setuju banget tuh, emang banyak banget koq yang cowok pikirin dalam hidupnya sebelum dia harus nikah. ini karena aku juga cowok jadi rada2 ngerti lah..
ga mungkin kan kita nikah n istri kita cuman dikasih makan cinta doang! jadi bagi pria2 yang baca ni artikel, kumpulkan modal sebanyak2nya sebelum nikah ya!
bener nii kaloo pria pingin nikah harus mapan dulu, apa lagi kalo pingin dapet wanita cantik tentu modalnya harus gede apa lagi kalo pingin dapet orang sunda kalo ngak gitu bisa lari N kecantol orang lain bini kita too,hee,hee,hee….
Saya setuju, dengan kondisi ga sampai muluk2 amat, yang biasa aja. kasihan juga sama calon istri. setidaknya ngurangin dosa…