Archive for the 'Psikologi Keluarga' Category
May 17th, 2011 by yahdillah
Pernikahan sering disebut sebagai ikatan yang sakral dan suci menandai hubungan dua lawan jenis untuk memulai bahtera rumah tangga. Hanya saja, kesucian itu tak punya nilai dan hanya sebagai formalitas jika telah diciderai, meski dibalut dengan pernikahan mewah dan pemberkatan di gereja, seperti pernikahan Pangeran William dari Inggris dengan Kate Middleton yang baru saja dilakukan di Gereja Westminster Abbey, London (29/4).
Media Inggris Daily Beast, menyebutkan pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton merupakan salah satu dari 10 pernikahan anggota keluarga kerajaan yang menelan biaya hingga puluhan juta dolar. Bahkan untuk kalangan pesohor dan milyarder dunia yang memiliki kekayaan jauh lebih banyak, biaya pernikahan itu sangat tinggi.
Continue reading ‘Apa Hebatnya? Nikah Mewah Hanya untuk Akhiri Kumpul Kebo’
May 17th, 2011 by yahdillah
Sebuah studi di Inggris menunjukkan, angka kelahiran bayi di luar nikah mencapai yang tertinggi selama kurun waktu 200 tahun terakhir.
Penelitian yang dilakukan oleh Centre for Social Justice (CSJ) menunjukkan, pasangan yang tinggal seatap tanpa ikatan perkawinan sebelum tahun 1945 jumlahnya mencapai kurang dari 5%. Namun kini jumlah pasangan kumpul kebo di Inggris melonjak hingga 90%, demikian lapor The Mirror (18/4).
Hal itu berarti, pada masa sekarang di Inggris pasangan yang hidup seatap dengan status menikah hanya sekitar 10% saja.
Continue reading ‘90 Persen Orang Inggris Kumpul Kebo!’
March 24th, 2011 by yahdillah
New Jersey: Banyak faktor yang membuat rasa cinta tumbuh. Seiring dengan perjalanan cinta, rasa cinta dan nafsu pun susah dibedakan. Jadi bagaimana Anda tahu apakah itu cinta atau nafsu
Seorang Antropolog dari Rutgers University, Professor Helen Fisher, menjelaskan cinta dan nafsu itu berbeda. Nafsu dapat muncul seiring perjalanan cinta seperti dikutip dari howstuffworks, Kamis (24/3).
Fisher mengatakan, antara cinta dan nafsu ada komponen emosional dan fisiologis yang berbeda. Romantisme dan perasaan cinta seseorang mendorong dopamin dan kadar serotonin, yang menyebabkan perasaan gembira dan hilangnya nafsu makan. “Ketika kita sampai ke titik perasaan tersebut dan makin panjangnya jangka percintaan, tubuh kita menghasilkan lebih banyak oxytocin (dikenal sebagai “hormon cinta”).
Continue reading ‘Survey: seks lelaki demi kesenangan, seks wanita demi uang?’
March 24th, 2011 by yahdillah
Tahukah Anda, bagi kebanyakan wanita, bercinta bukan cuma untuk urusan memuaskan gairah pribadi, melainkan juga demi kesehatan fisik dan psikologis serta membahagiakan pasangan mereka.
Ingin tahu rinciannya? Semua alasan tentang mengapa wanita menginginkan seks terangkum dalam sebuah buku ‘Why Women Have Sex’, yang ditulis Cindy Meston dan David Buss. Penulis buku ini mencatat hingga 200 alasan wanita.
Para peneliti mewawancarai 1.006 wanita sebagai bahan riset untuk buku tersebut dan menemukan beberapa jawaban sangat mengejutkan, dikutip dari Times of India. Sebagian wanita mengungkapkan bahwa mereka berhubungan seksual untuk mendapatkan pengalaman spiritual.
Continue reading ‘Survey: seks kaum wanita berjuta alasan’
September 9th, 2010 by yahdillah
Amelia Ayu Kinanti - wolipop
Dok. : Thinkstock
KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) biasanya identik dengan kekerasan pada wanita. Namun menurut penelitian, pria pun kini menjadi korban KDRT.
Sebuah survei dilakukan di Inggris terhadap 41.000 pria. Dari survei yang dikutip dari Fox itu terbukti, 40 persen pria mengalami KDRT. Para pria yang mengalami KDRT, 50%nya menderita luka-luka yang cukup serius.
Continue reading ‘Kini Pria Juga Menjadi Korban KDRT’
July 31st, 2010 by yahdillah
shutterstock Ilustrasi
Kompas.com - Di usia balita, bukan hanya kebutuhan gizi saja yang wajib menjadi perhatian para orangtua. Inilah saat yang paling tepat menanamkan rasa cinta dan kasih sayang karena dampaknya akan terus terbawa hingga dewasa.
Meski bayi belum dapat membalas ucapan ayah ibunya, ia dapat menangkap rasa cinta yang disampaikan melalui tatapan, usapan, dan pelukan. Dan, ekspresi cinta yang ditangkapnya akan menjadi modal baginya untuk mengembangkan kekuatan emosional yang kelak membantunya mengatasi stres.
Continue reading ‘Cinta Ibu Menentukan Watak Anak’
February 4th, 2010 by yahdillah
Mantan Ketua komite fatwa Al-Azhar, Syaikh Abdul Hamid Al-Atrash, pada hari rabu kemarin (3/2) mengeluarkan pernyataan yang mengharamkan situs jejaring sosial terkenal Facebook, setelah meningkatnya angka perceraian dan semakin tersebarnya perzinahan yang merupakan efek dari situs tersebut.
Syaikh Al-Atrash menekankan bahwa masuk dan bergabung dalam situs jejaring sosial Facebook sangat berbahaya untuk masyarakat umum, khususnya warga Arab dan negara-negara Islam yang memiliki tingkat spesifitas tinggi.
Continue reading ‘Facebook Haram?’
December 7th, 2009 by yahdillah
Telat nikah hingga jadi “perawan tua” boleh ajdi bukan pertanda kegagalan emosional. Sebab banyak faktor kenapa orang menjadi perwan tua. Ada sebagian orang awam berpendapat bahwa “perawan tua” memiliki masalah dengan emosi, suka pilih-pilih, kurang pergaulan, wanita karir, kena kutukan karena suka menolak, terlalu high standart dan macam-macam. Tentu pendapat itu tidak memiliki dasar yang argumentatif. Masih banyak sebab kenapa seseorang belum juga menikah. Terutama untuk wanita, faktanya komposisi jumlah usia nikah juga mulai timpang, yaitu 1 laki-laki berbbanding 3 perempuan, tentu ini juga bukan alasan untuk poligami apalagi tidak mungkin orang menikah dalam waktu serentak. Oleh karena itu kita perlu melihat sisi lain dari fenomena ini “menunda perkawinan”, atau bisa jadi menunda kebahagiaan?
detik.com melansir hasil penelitian di Villanova, AS, Menurut hasilnya seseorang yang masih melajang hingga umur 40-an tahun selalu mendapat pertanyaan kenapa tidak menikah. Bukannya tak mau menikah, tapi mereka sudah merasa nyaman dengan kesendiriannya. Meski studi sudah membuktikan bahwa menikah baik untuk kesehatan, tapi ada hal lain yang ternyata membuat seseorang betah menjomblo.
Continue reading ‘Belum Nikah Sampai 40 Tahun Pertanda Punya Mental Sehat’
July 2nd, 2009 by yahdillah
Oleh Althaf pada Rabu 01 Juli 2009, 08:19 AM
JAYAPURA - Pemerhati Masalah Perempuan, Asri Supatmiati di Jayapura, Rabu (1/7) menyatakan, gagasan kesetaraan jender yang saat ini banyak diusung kaum feminis ternyata hanya menciptakan jalan untuk mengeksploitasi para perempuan.
“Para feminis ini menghendaki agar kaum perempuan diberi hak-hak yang setara dengan laki-laki dengan menghilangkan diskriminasi,” ujarnya.
Continue reading ‘Kesetaraan Jender Ternyata Ciptakan Eksploitasi Terhadap Perempuan’
June 8th, 2009 by yahdillah
Gejala pergaulan bebas yang sudah menjadi model kehidupan masyarakat belakangan ini, telah memposisikan Indonesia berada dalam cengkraman kejahatan seks bebas yang merupakan ikutan dari politik global.
Pernyataan ini disampaikan dr Rini dari Forum Muslimah untuk Indonesia Sehat dalam diskusi interaktif Kesehatan Reproduksi Remaja di kampus Universitas Islam Bandung (Unisba). Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam pencegahan perkawinan dini atau usia muda yang masih diberlakukan hingga sekarang, menjadi salah satu faktor pemicu masuknya kejahatan seks bebas.
Continue reading ‘Seks Bebas di Usia Dini atau Nikah Dini?’