Pengertian dan Metode Tes EPPS Menurut Para Ahli

10/14/2015   Tes Inventori
Pengertian dan Metode Tes EPPS Menurut Para Ahli - Tes EPPS (Edward Personality Preference Schedule) merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes ini biasanya digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan.

EPPS umumnya dikategorikan sebagai power tes yaitu tes yang tidak dibatasi waktu dalam pengerjaannya. Jadi, penekanannya pada penyelesaian tugas bukan waktunya. Dalam mengerjakan tes EPPS semua item harus dijawab, apabila ada satu item saja yang terlewatkan maka interpretasi secara akurat tidak dapat dilakukan. Tes EPPS dapat diberikan secara individual maupun klasikal. Latar belakang awalnya adalah untuk konseling dan orientasinya adalah untuk orang-orang yang normal (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).

Pengertian dan Metode Tes EPPS Menurut Para Ahli_
image source: flickr.com
baca juga: Skoring, Interpretasi, dan Mengkomunikasikan Hasil Tes PAPI Kostick

Tes EPPS bertujuan untuk mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang. Bentuk tes EPPS berupa pasangan-pasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas subyek adalah memilih satu pernyataan dari pasangan-pasangan pernyataan yang disajikan yang cocok atau sesuai dengan dirinya. Dari 225 pasang pernyataan ada 15 pasang yang sama. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesungguhan atau konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Apabila konsisten dapat dikatakan bahwa subyek bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes dan menjadi valid untuk diskor. Standar konsistensi pengerjaan EPPS adalah 14, namun di Indonesia konsistensi 9 sudah dapat dikatakan valid untuk diskor (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).

Dalam menjawab item-item EPPS, subyek memiliki kecenderungan untuk melakukan press. Untuk menyiasati hal tersebut, Edward berusaha membuat pasangan-pasangan pernyataan imbang, jumlahnya antara yang mengandung press dengan yang tidak. Dari EPPS akan dihasilkan suatu need profil atau kepribadian seseorang. Hal ini sifatnya ipsative, yaitu untuk membandingkan need profil seseorang dengan yang lain harus dibandingkan keseluruhan need profil tersebut dan bukan setiap need-nya. Membandingkan setiap need dari seseorang hanya boleh dilakukan bila bersifat kelompok (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).

15 need yang diungkap dalam tes EPPS

Kelima belas need yang diungkap dari EPPS adalah:
  1. Need for achievement (ach) yaitu kebutuhan untuk berprestasi menghadapi tantangan. 
  2. Need for defference (deff) yaitu kebutuhan untuk mengambil posisi mengalah dan merasa kurang mampu. 
  3. Need for order (ord) yaitu kebutuhan untuk melakukan segala sesuatu dengan teratur. 
  4. Need for exhibition (exh) yaitu kebutuhan untuk menonjolkan diri, dipuji dan pamer. 
  5. Need for autonomy (aut) yaitu kebutuhan untuk tidak tergantung pada orang lain.
  6. Need for affiliation (aff) yaitu kebutuhan untuk bergabung dengan orang lain.
  7. Need for intraception (int) yaitu kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan pandangan dan perasaan orang lain.
  8. Need for succorence (succ) yaitu kebutuhan untuk mendapat perhatian yang lebih dari orang lain.
  9. Need for dominance (dom) yaitu kebutuhan untuk lebih atau menang atas orang lain.
  10. Need for abasement (aba) yaitu kebutuhan untuk selalu merasa kurang mampu atau merasa bersalah.
  11. Need for nurturance (nur) yaitu kebutuhan untuk menolong orang lain.
  12. Need for change (chg) yaitu kebutuhan untuk merasakan sesuatu yang baru. 
  13. Need for endurance (end) yaitu kebutuhan untuk melakukan segala sesuatu sampai tuntas atau selesai.
  14. Need for heterosexuality (het) yaitu kebutuhan untuk berhubungan dengan jenis kelamin lain.
  15. Need for aggression (agg) yaitu kebutuhan untuk rnenentang atau menyerang orang lain baik dalam pandangan maupun tindakan.


Sekian artikel tentang Pengertian dan Metode Tes EPPS Menurut Para Ahli.

Bagikan

\ '); $(document).ready(function(){$(".pl").click(function(){$("#share-menu").slideToggle("fast")})}); //]]>
";q+=""+reljudul[D]+"";q+=""+relcuplikan[D]+"";q+="";document.write(q);r++;if(r==relmaxtampil){break}}if(D

Artikel Terkait

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »