![]() |
image source: blog.valoxy.org |
baca juga:
- Jenis dan Macam Wawancara Beserta Penjelasannya
- Tahap-Tahap Dalam Wawancara atau Interview
Perbedaan Wawancara dengan Percakapan Biasa
Wawancara | Percakapan Biasa |
---|---|
Memiliki tujuan tertentu | Tidak memiliki tujuan |
Ada yang mengarahkan | Tidak ada yang mengarahkan |
Terencana | Tidak terencana |
Formal | Non formal |
Wawancara sebagai Proses Timbal Balik
Timbal balik berarti pertukaran peran, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi (ada yang mewawancara dan ada yang diwawancara).
Contoh bentuk pertukaran :
Timbal Balik ≠ Setara
Wawancara seperti jurnalistik, konseling, dan seleksi karyawan rasio ideal 70% (itee) : 30% (iter), sebaliknya pada wawancara persuasif pada bidang penjualan rasio menjadi 70% (iter) : 30% (itee).
Timbal Balik Juga Berarti Berbagi Tanggung Jawab
Kedua belah pihak bertanggung jawab untuk kesuksesan maupun kegagalan wawancara. contoh: seorang iter dalam dunia pekerjaan bertanggung jawab untuk mempelajari syarat lamaran pelamar, mempersiapkan wawasan yang menyeluruh dan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang terkait. Demikian juga itee bertanggung jawab menyiapkan syarat lamaran dengan teliti, serta menyiapkan wawasan untuk menjawab pertanyaan dengan baik dan jujur.
Timbal Balik Juga Berarti Berbagi Perasaan
Berbagai emosi (marah, bangga, takut, simpati), motif (rasa aman, kepopuleran, kepemilikan, ambisi), dan kepercayaan (isu-isu mengenai politik, agama, status ekonomi). Proses wawancara tidak akan sukses jika salah satu pihak menahan hal-hal tersebut. sebagai contoh, itee menahan diri (tidak sepenuhnya terbuka) untuk mengungkapkan alasan melamar pekerjaan tersebut.
Wawancara sebagai Interaksi Beragam Faktor yang Dinamis dan Terus Menerus
Proses yang terjadi selama wawancara akan menunjukkan dinamis atau tidaknya sebuah wawancara, dengan kata lain terjadi interaksi yang berubah terus menerus, yang dikarenakan terjadinya pergantian peran, pertukaran informasi, membuka perasaan dan motif yang menghasilkan reaksi, serta mengarah ke area yang baru dan tidak terduga untuk dieksplorasi
Wawancara adalah sebuah proses dyadic (dua pihak)
Ada dua pihak, berarti wawancara melibatkan dua atau lebih orang tetapi tidak pernah lebih dari dua pihak, yaitu pihak iter (pewawancara) dan itee (yang diwawancara).
Wawancara mempunyai tujuan dan bersifat formal
Setidaknya satu pihak memiliki tujuan dalam wawancara dan terencana untuk fokus pada permasalahan yang spesifik. Tujuan dan fokus membedakan wawancara dengan percakapan sosial/sehari-hari.
Contoh: pertemuan dengan teman di tengah perjalanan maka percakapan yang terjadi adalah yang tidak direncanakan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara, iter merencanakan struktur wawancara, pembukaan menyiapkan pertanyaan, dsb.
Wawancara adalah proses komunikasi interpersonal yang dinamis antara dua pihak, sehingga pemahaman yang menyeluruh proses ini akan mempengaruhi keberhasilan wawancara. Persepsi pihak lain tentang Anda sebagai pewawancara akan sangat menentukan kelancaran proses wawancara. Dengan begitu sebagai pewawancara harus memiliki kepekaan untuk melihat situasi yang berkembang saat proses berjalan, dan mampu beradaptasi serta memilih metode yang tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari proses wawancara.
Salah satu ketrampilan dasr yang perlu dimiliki pewawancara adalah kemampuan mendengarkan (memahami, empati, evaluasi dan resolusi), dimana mendengar aktif kadang lebih penting daripada apa yang Anda katakan.
TEKNIK MENDENGAR AKTIF
TEKNIK ACTIVE LISTENING
L = Look interested – get interested
I = Involve yourself by responding
S = Stay on target
T = Test your understanding
E = Evaluate the message
N = Neutralize your feeling
Sekian artikel tentang Wawancara Sebagai Proses Komunikasi.
Timbal balik berarti pertukaran peran, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi (ada yang mewawancara dan ada yang diwawancara).
Contoh bentuk pertukaran :
- Jika seseorang berbicara terus menerus dan orang lain mendengarkan, maka hal tersebut adalah sebuah pidato/ceramah.
- Jika Anda berperan sebagai pewawancara bertanya tentang keamanan internet dengan seorang ahli situs di kampus, bertanya kepada dosen pembimbing tentang tema skripsi, atau meminta apoteker untuk menjelaskan tentang efek samping sebuah obat. Ketika orang yang anda ajak bicara menjawab pertanyaan hingga memberi penjelasan dan balik bertanya, maka terjadi pergantian peran.
Timbal Balik ≠ Setara
Wawancara seperti jurnalistik, konseling, dan seleksi karyawan rasio ideal 70% (itee) : 30% (iter), sebaliknya pada wawancara persuasif pada bidang penjualan rasio menjadi 70% (iter) : 30% (itee).
Timbal Balik Juga Berarti Berbagi Tanggung Jawab
Kedua belah pihak bertanggung jawab untuk kesuksesan maupun kegagalan wawancara. contoh: seorang iter dalam dunia pekerjaan bertanggung jawab untuk mempelajari syarat lamaran pelamar, mempersiapkan wawasan yang menyeluruh dan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang terkait. Demikian juga itee bertanggung jawab menyiapkan syarat lamaran dengan teliti, serta menyiapkan wawasan untuk menjawab pertanyaan dengan baik dan jujur.
Timbal Balik Juga Berarti Berbagi Perasaan
Berbagai emosi (marah, bangga, takut, simpati), motif (rasa aman, kepopuleran, kepemilikan, ambisi), dan kepercayaan (isu-isu mengenai politik, agama, status ekonomi). Proses wawancara tidak akan sukses jika salah satu pihak menahan hal-hal tersebut. sebagai contoh, itee menahan diri (tidak sepenuhnya terbuka) untuk mengungkapkan alasan melamar pekerjaan tersebut.
Wawancara sebagai Interaksi Beragam Faktor yang Dinamis dan Terus Menerus
Proses yang terjadi selama wawancara akan menunjukkan dinamis atau tidaknya sebuah wawancara, dengan kata lain terjadi interaksi yang berubah terus menerus, yang dikarenakan terjadinya pergantian peran, pertukaran informasi, membuka perasaan dan motif yang menghasilkan reaksi, serta mengarah ke area yang baru dan tidak terduga untuk dieksplorasi
Wawancara adalah sebuah proses dyadic (dua pihak)
Ada dua pihak, berarti wawancara melibatkan dua atau lebih orang tetapi tidak pernah lebih dari dua pihak, yaitu pihak iter (pewawancara) dan itee (yang diwawancara).
Wawancara mempunyai tujuan dan bersifat formal
Setidaknya satu pihak memiliki tujuan dalam wawancara dan terencana untuk fokus pada permasalahan yang spesifik. Tujuan dan fokus membedakan wawancara dengan percakapan sosial/sehari-hari.
Contoh: pertemuan dengan teman di tengah perjalanan maka percakapan yang terjadi adalah yang tidak direncanakan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara, iter merencanakan struktur wawancara, pembukaan menyiapkan pertanyaan, dsb.
Wawancara adalah proses komunikasi interpersonal yang dinamis antara dua pihak, sehingga pemahaman yang menyeluruh proses ini akan mempengaruhi keberhasilan wawancara. Persepsi pihak lain tentang Anda sebagai pewawancara akan sangat menentukan kelancaran proses wawancara. Dengan begitu sebagai pewawancara harus memiliki kepekaan untuk melihat situasi yang berkembang saat proses berjalan, dan mampu beradaptasi serta memilih metode yang tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari proses wawancara.
Salah satu ketrampilan dasr yang perlu dimiliki pewawancara adalah kemampuan mendengarkan (memahami, empati, evaluasi dan resolusi), dimana mendengar aktif kadang lebih penting daripada apa yang Anda katakan.
TEKNIK MENDENGAR AKTIF
- Pilihlah/ciptakan situasi dan kondisi lingkungan yang kondusif untuk mendengarkan
- Bersihkanlah pikiran dan fokus pada yang ingin dibicarakan
- Ulangilah hal-hal penting dalam hati
- Akuilah / terima apa adanya siapa yang bicara
- Dorong pembicara untuk terus mengungkapkan yang dipikirkannya
- Jangan berpikir untuk memotong pembicaraan
- Ajukan pertanyaan klarifikasi untuk meminta penjelasan lebih mendalam
- Bila dimungkinkan catat/rekamlah hal-hal penting yang muncul
- Cobalah menegaskan/menyimpulkan dan memberikan umpan balik
- Tangguhkan penilian, atau menghakimi
- Berusahalah tetap tenang
- Berikan respon yang layak
TEKNIK ACTIVE LISTENING
L = Look interested – get interested
I = Involve yourself by responding
S = Stay on target
T = Test your understanding
E = Evaluate the message
N = Neutralize your feeling
Sekian artikel tentang Wawancara Sebagai Proses Komunikasi.